BEM Unisa juga mendorong penegakan hukum yang cepat dan tegas terhadap pelaku, jika terbukti bersalah. Mereka menuntut agar korban mendapatkan perlindungan penuh dan proses hukum berjalan tanpa intervensi.
Tak hanya itu, BEM Unisa menyerukan agar KPU Kuningan memperkuat sistem pengawasan internal serta memberikan pelatihan yang berkelanjutan tentang etika dan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kerja.
“Lembaga negara harus menjadi contoh moralitas dan integritas. Lingkungan kerja harus aman, etis, dan bebas dari pelecehan,” kata Andri.
Sebagai bentuk solidaritas, BEM Unisa menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, mendampingi korban, dan memastikan keadilan benar-benar ditegakkan. (ali)