Kepala Kemenag Kuningan, H. Ahmad Handiman, dalam sambutannya menegaskan bahwa guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan agama. Kemampuan guru yang mumpuni dalam baca tulis al-Qur’an akan sangat menentukan keberhasilan santri. Karena itu dia berharap, kegiatan itu dapat meningkatkan kualitas guru sehingga keberadaannya di tengah santri bisa menjadi teladan dan inspirasi.
“Guru harus menjadi teladan dan inspirasi bagi santri-santrinya dalam mencintai dan memahami al-Qur’an,” tuturnya.
Salah satu peserta, Misteri Mustakim, mengungkapkan bahwa kegiatan itu menjadi oase bagi para guru diniyah dalam meningkatkan kompetensi diri. Guru Madrasah Diniyah Uswatun Hasanah Selajambe ini mengaku mendapatkan banyak ilmu baru, terutama mengenai metode mengajar yang kreatif dan psikologi perkembangan anak.
“Ini sangat membantu kami dalam mengajar santri di madrasah diniyah,” tuturnya (Icu)