“Banyumas membuang hanya 9 persen sampah ke TPA. Sisanya diolah di 29 TPST yang dikelola kelompok masyarakat. Kita bisa ATM: Amati, Tiru, dan Modifikasi,” ujarnya.
Banyumas diketahui menjadi rujukan nasional dan ASEAN dalam inovasi pengelolaan sampah. Melalui TPST, sampah dipilah menjadi kompos, paving block, biji plastik, hingga bahan bangunan, sehingga menghasilkan nilai ekonomi langsung bagi masyarakat.
Iip menegaskan, Pemkab Kuningan akan mengadaptasi pendekatan serupa, dengan target hanya 10 persen sampah yang akan dibuang ke TPA. Selebihnya, dikelola menjadi barang bernilai guna oleh masyarakat.
“Yang utama adalah edukasi ke keluarga soal pemilahan sampah. Kami ingin masyarakat bukan hanya diajak buang sampah, tapi juga diajak untung dari sampah,” katanya. (ali)