Ridho juga menekankan bahwa peran keluarga sangat krusial dalam penanganan stunting. Pemerintah dan dunia usaha, menurutnya, hanya bisa menyokong dari sisi fasilitas dan edukasi. Namun, keputusan penting tetap berada di tangan keluarga.
“Yang paling utama adalah peran ibu dan ayah. Mari kita jaga anak-anak kita mulai dari konsumsi bergizi, pola asuh yang sehat, hingga pemenuhan imunisasi dan layanan kesehatan dasar,” ujarnya.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan pemberian secara simbolis bantuan dari mitra CSR kepada kader Posyandu, disaksikan oleh Camat Cigugur, Kepala Desa Cisantana, dan para perwakilan mitra CSR.
Kuningan Menuju Desa Bebas Stunting
Dengan masifnya keterlibatan sektor swasta dan pemerintahan desa, Kabupaten Kuningan optimistis dapat mempercepat penurunan angka stunting dan mendorong lebih banyak desa naik status menjadi desa sehat dan mandiri.
“Kita ingin setiap desa di Kuningan menjadi contoh dalam upaya penanganan stunting. Ini bukan sekadar program, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan generasi kita,” tegas Ridho.
Acara di Posyandu Dahlia itu bukan hanya seremonial, tapi simbol tekad kolektif seluruh elemen masyarakat Kuningan untuk menyiapkan generasi unggul menyongsong satu abad kemerdekaan Indonesia.