“Dengan adanya Bimtek ini, harapannya akan lahir lebih banyak atlet berprestasi dan regenerasi bisa berjalan optimal,” kata Ence.
Sementara itu, Sekretaris NPCI Jawa Barat, Andi Supriadi, menilai kegiatan ini sebagai langkah maju. “Kuningan jadi kabupaten pertama di Jabar yang menggelar Bimtek khusus Paralympian. Ini bisa jadi percontohan,” tegasnya.
Andi juga menyoroti kehadiran Kadisporapar, Carlan, yang juga seorang penyandang disabilitas dan menjabat sebagai penasihat NPCI Kuningan. “Baru Kuningan yang punya pejabat eselon penyandang disabilitas. Ini bukti inklusivitas yang nyata,” tambahnya.
Bimtek ini diharapkan mampu memacu prestasi atlet Paralympian Kuningan sekaligus mengangkat nama daerah di level nasional dan internasional. (ali)
