“Ini bukan sekadar buah tangan, tapi simbol persahabatan dan pertukaran nilai lokal,” ujar Kusmana.
Sebagai balasan, Kadisdik Indramayu memberikan Batik Complongan, warisan khas Indramayu, sebagai kenang-kenangan sekaligus bentuk dukungan terhadap pengembangan kurikulum yang digagas Kuningan.
“Kami mendukung penuh inisiatif ini. Pendidikan berbasis kearifan lokal harus saling menguatkan, bukan berjalan sendiri-sendiri,” kata Caridin.
Sesi ditutup dengan diskusi interaktif membahas tantangan dan peluang implementasi kurikulum lokal, serta komitmen bersama untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya ke dalam dunia pendidikan.
Setelah Indramayu, Dinas Pendidikan Kuningan akan melanjutkan sosialisasi ke Kabupaten Majalengka pada 7 Oktober, dan menutup rangkaian kunjungan di Kabupaten Cirebon. (ali)