Cikalpedia
”site’s ”site’s
Politik

Legislatif Ragukan Klaim BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuningan ‘Semu’?

Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy

KUNINGAN – Klaim Badan Pusat Statistik (BPS) Kuningan yang menyebut pertumbuhan ekonomi daerah mencapai angka fantastis 10,4 persen pada Triwulan II 2025 tertinggi di Pulau Jawa mendapat tanggapan keras dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuningan. Kalangan legislatif menilai data yang dilaporkan tersebut terasa tidak sejalan dengan realitas sosial ekonomi yang masih dirasakan masyarakat akar rumput.

Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy SE, secara terbuka mempertanyakan dasar penghitungan yang digunakan BPS. Politisi PDI Perjuangan ini merasa lonjakan angka pertumbuhan hingga dua digit tersebut tidak masuk akal jika dihadapkan dengan fakta bahwa Kuningan masih bergulat dengan kantong-kantong kemiskinan ekstrem.

“Kita patut bersyukur kalau ekonomi daerah tumbuh. Tapi yang jadi pertanyaan, katanya masih ada kemiskinan ekstrem di Kuningan, kok tiba-tiba pertumbuhan ekonominya paling tinggi di Jawa? Ini perlu dijelaskan secara detail dan terbuka,” ujar Zul sapaan akrab Ketua DPRD kepada wartawan belum lama ini.

Zul menegaskan, pertumbuhan ekonomi yang sejati mestinya tercermin dari meningkatnya kesejahteraan rakyat secara merata, bukan hanya dari angka statistik yang tampak indah di laporan resmi. Ia khawatir pemerintah daerah dan publik terjebak dalam euforia data yang tidak merefleksikan daya beli masyarakat.

“Jangan sampai kita terjebak pada euforia data. Faktanya di lapangan, harga kebutuhan pokok terus naik dan daya beli masyarakat menurun,” katanya.

Ia mencontohkan harga beras, minyak, dan telur ayam yang terus bergerak naik dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini, menurutnya, jelas tidak menggambarkan situasi ekonomi yang stabil dan kuat. “Kalau rakyat masih kesulitan memenuhi kebutuhan pokok, ya pertumbuhannya di mana? Pertumbuhan itu harusnya dirasakan di meja makan, bukan di spreadsheet,” ujarnya.

Baca Juga :  Laut dan Pantai Pangandaran Memerah Putih, 17.845 Bendera Sambut HUT ke-80 RI

Zul mendesak BPS dan Pemerintah Kabupaten Kuningan agar segera melakukan sinkronisasi data dan menjelaskan secara terbuka kepada publik mengenai sumber detail pertumbuhan ekonomi dua digit itu. “Kalau kemiskinan ekstrem masih tinggi tapi pertumbuhan juga tertinggi, berarti ada yang tidak sinkron. Jangan sampai data ini sekadar pencitraan yang tidak berfondasi pada kondisi riil,” tegasnya.

Related posts

Pancasila Harus Jadi Ruh Pendidikan Indonesia

Ceng Pandi

Golkar Resmi Usung Gibran Jadi Cawapres Dampingi Prabowo di Pilpres 2024

Cikal

4 Nama Lolos Seleksi Dewas PAM Kuningan, Siapa Paling Layak?

Cikal

Leave a Comment