Cikalpedia
”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s
Jabar

Legislator Jabar Dorong Stabilisasi Pangan di Desa Cikadu

Anggota DPRD Jabar, Hj. Ika Siti Rahmatika saat di Desa Cikadu

KUNINGAN – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Ika Siti Rahmatika, SE, kembali menegaskan pentingnya kerja kolektif dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pangan di tengah gejolak kebutuhan pokok yang terus membayangi masyarakat. Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Cikadu, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan.

GPM di desa tersebut berlangsung meriah. Warga berbondong-bondong datang membawa tas belanja kain, memanfaatkan momen untuk membeli beras, minyak goreng, gula, dan komoditas pokok lain dengan harga di bawah pasaran. Pemerintah Kabupaten Kuningan, bekerja sama dengan berbagai instansi, menghadirkan aneka kebutuhan pokok yang harganya belakangan ini naik-turun tanpa pola pasti.

Di tengah kerumunan, Ika Siti berdialog dengan warga dan pedagang. Ia menilai kegiatan GPM bukan sekadar ajang pasar murah, melainkan instrumen strategis pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi. Menjelang libur akhir tahun yang hampir selalu diikuti lonjakan permintaan dan potensi kenaikan harga, keberadaan GPM menjadi salah satu langkah antisipasi yang paling relevan.

Legislator PDI Perjuangan tersebut menegaskan fungsi GPM melampaui sekadar transaksi jual beli. “Gerakan Pangan Murah ini bukan hanya membantu masyarakat memperoleh pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Lebih dari itu, ini adalah alat kontrol pemerintah terhadap distribusi dan stabilitas pasokan,” ujar Ika.

Menurut Ika, fluktuasi harga bukan semata persoalan pasar. Ada rantai pasok yang panjang, data produksi yang tidak selalu akurat, dan distribusi yang masih tersendat di beberapa titik. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian.

“Pengendalian harga dan ketersediaan pangan adalah kerja bersama. Tidak bisa membebankan pada satu pihak saja,” katanya. Keterlibatan pelaku usaha, koperasi, kelompok tani, hingga institusi pendukung logistik harus berjalan beriringan.

Baca Juga :  Jembatan Gantung Antar-Desa Akan Dibangun Swasta, Warga Dua Kecamatan Sumringah

Related posts

Sosialisasi di Tengah Riuh Pameran, KPU Kuningan Edukasi Pemilih Lewat Kuningan Fair 2023

Cikal

Perayaan Hari Jadi Cirebon ke-598 Meriah, Cakra Khan Jadi Magnet Ribuan Warga

Cikal

Atap Bangunan Pustu Tangkolo Ambruk, Ruang Bersalin Terancam Ikut Runtuh

Alvaro

Leave a Comment