KUNINGAN – Ada yang berbeda di peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Kuningan. Bukan sekadar upacara atau lomba tujuh belasan, kali ini Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Kuningan memberi penghargaan khusus kepada para pendengar setianya.
Penghargaan itu bukan diserahkan di studio, melainkan langsung di rumah para pendengar. Salah satunya Mamah Yoyoh, warga Desa Cikadu, Kecamatan Nusaherang. Selama tiga dekade ia setia menemani Kuningan FM, bahkan sejak radio itu masih bernama Radio Daerah. “Saya bangga sekali, tidak menyangka akan didatangi langsung,” katanya dengan mata berbinar.
Kebahagiaan serupa dirasakan Kang Sadewa, warga Kalimanggis Kulon. Meski tuna netra, ia tak pernah jauh dari radio. “Karena kondisi saya seperti ini, saya lebih banyak mendengarkan radio,” ujarnya. Sadewa gemar mengikuti cerita wayang golek dan program request lagu. Radio baginya bukan hanya hiburan, tapi jendela pengetahuan tentang dunia luar.
Tak hanya generasi senior, kaum muda pun mendapat tempat. Ahmad Irsyad menerima penghargaan sebagai duta pendengar milenial. Ada pula The Anom, warga Desa Cipicung, yang ikut diganjar penghargaan serupa.
Plt Direktur LPPL Kuningan, Anwar Nasihin, menyebut penghargaan itu sebagai bentuk terima kasih radio kepada pendengarnya. “Kesuksesan LPPL Kuningan tidak terlepas dari peran pendengarnya. Di hari berharga ini, kami memberikan ‘kadedeuh’ sebagai apresiasi,” ujarnya.
Dua anggota Dewan Pengawas, Hj. Elit Nurlitasari dan Agung Diponegoro, turut hadir. Elit bahkan menyerahkan langsung penghargaan untuk Mamah Yoyoh. “Saya bangga bisa bertemu dengan para pendengar setia. Apalagi ada milenial yang masih mencintai radio. Semoga Kuningan FM semakin maju dan sejalan dengan visi Kuningan Melesat,” katanya.
Di tengah gempuran media digital, langkah kecil LPPL Kuningan ini seolah menjadi penegas bahwa radio masih punya tempat istimewa di hati pendengarnya. (ali)