“Manajemen talenta lahir sebagai jembatan antara potensi dan kesempatan. Di balik setiap ASN tersimpan cahaya kemampuan yang perlu diberi ruang untuk bersinar,” ujarnya.
Acara peluncuran semakin istimewa dengan kehadiran Kepala Kanreg III BKN Bandung, Wahyu, S.Kom., M.AAP., yang ternyata merupakan putra asli Kuningan asal Ciawigebang. Bupati Dian pun menyampaikan rasa bangga atas kiprah Wahyu di tingkat nasional.
“Ini bukti bahwa putra daerah Kuningan mampu bersaing dan berprestasi di level nasional,” ungkapnya.
Selain BKN, Pemkab Kuningan juga menggandeng Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam pengembangan aplikasi GEMILANG. Kolaborasi lintas daerah ini disebut Bupati sebagai contoh nyata semangat gotong royong dan inovasi bersama dalam memperkuat tata kelola ASN.
Dalam pidatonya, Bupati Dian menegaskan bahwa membangun ASN sejatinya bukan hanya membangun aparatur, tetapi juga membangun masa depan peradaban birokrasi yang berintegritas dan berjiwa pengabdian. Ia menilai manajemen talenta adalah panggilan moral untuk menumbuhkan potensi terbaik dari setiap ASN, bukan sekadar menempatkan orang pada jabatan struktural.
Lebih lanjut, Bupati memaparkan lima komitmen utama Pemkab Kuningan dalam penguatan manajemen talenta ASN:
- Mendorong implementasi manajemen talenta secara bertahap dan terstruktur di seluruh perangkat daerah.
- Membangun basis data talenta ASN dengan peta kompetensi, potensi, dan preferensi sebagai dasar pengembangan karier.
- Meningkatkan investasi pada pelatihan dan pendidikan, baik teknis maupun kepemimpinan.
- Membangun budaya kerja yang kolaboratif, inovatif, dan berorientasi hasil.
- Mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam manajemen talenta dan pelayanan publik.
Bupati juga menyoroti pentingnya memperhatikan ASN fungsional seperti guru, tenaga kesehatan, penyuluh, analis, dan teknisi, yang menurutnya merupakan tulang punggung birokrasi pelayanan publik.
“Mereka adalah wajah pelayanan publik yang paling dekat dengan masyarakat. Sudah selayaknya mereka mendapat ruang berkembang yang setara,” ujarnya.
Bupati kemudian menegaskan bahwa peluncuran GEMILANG bukanlah akhir, melainkan awal dari transformasi kemanusiaan dalam birokrasi. Ia mengajak seluruh ASN Kuningan menjadikan GEMILANG sebagai gerakan batin menuju birokrasi yang bercahaya, birokrasi yang memberi manfaat nyata dan menebar optimisme bagi daerah.
“ASN yang unggul bukanlah mereka yang sempurna, melainkan mereka yang terus belajar dan tidak pernah berhenti memperbaiki diri,” tuturnya menutup pidato.
Dengan semangat GEMILANG, Bupati Dian berharap seluruh ASN Kuningan mampu mewujudkan birokrasi yang profesional, responsif, adaptif, dan berkelas dunia. Ia meyakini langkah ini akan menjadi cahaya yang menerangi perjalanan Kuningan menuju masa depan yang lebih gemilang. (ali)
