Bekasi – Di sebuah aula sederhana di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, raut wajah-wajah penuh harap berkumpul—bukan untuk sebuah pesta, tapi untuk menyaksikan secercah harapan. Rabu siang (23/7/2025), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin hadir langsung untuk meninjau pelaksanaan Program Penanggulangan Kusta. Bukan sekadar kunjungan, tapi bentuk nyata keberpihakan pada mereka yang kerap terlupakan: para penyintas kusta.
“Kusta itu bisa disembuhkan. Asal sabar minum obat, dan ada yang setia mendampingi,” ujar Gubernur Dedi, yang akrab disapa KDM. Ucapannya tidak menggelegar, tapi terasa hangat, terutama bagi mereka yang selama ini merasa dikucilkan.
Dedi menekankan pentingnya peran perawat pendamping yang sabar dan telaten. Ia bahkan mengusulkan agar jika pasien berhasil sembuh, perawat diberikan bonus sebagai bentuk apresiasi. “Karena yang dibutuhkan bukan hanya obat, tapi juga semangat,” tambahnya.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti hal yang sering tak tampak: stigma. Baginya, penyakit ini bukan hanya tentang kuman yang menyerang tubuh, tapi juga tentang pandangan masyarakat yang sering menyakitkan.
“Banyak penderita kusta enggan berobat karena takut dijauhi. Padahal, dengan pengobatan tepat, mereka bisa sembuh dan kembali hidup normal,” tuturnya dengan empati.
Ia menegaskan bahwa kusta memang menular, namun penularannya tidak semudah yang dibayangkan. “Jadi, jangan takut. Peluk mereka, bantu mereka,” katanya.
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang juga turut mengajak para kepala desa untuk peduli terhadap lingkungan dan kesehatan warganya. Bagi Ade, kesehatan bukan sekadar data statistik, tapi tentang masa depan anak-anak dan keluarga yang ingin hidup lebih baik.
Di tengah gempuran isu-isu besar nasional, suara-suara dari pinggiran seperti penderita kusta kerap luput dari perhatian. Namun hari itu, di Serang Baru, suara mereka menggema. Lewat perhatian pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, penyakit ini bukan hanya ditangani tapi disembuhkan, dimanusiakan, dan dipulihkan.
Karena pada akhirnya, yang mereka butuhkan bukan hanya obat… tapi juga harapan.
Sumber : https://www.jabarprov.go.id/
