“Katanya mereka baru pulang dari Subang, terus lihat ada warung, mampir mau ngopi. Kebetulan kami lagi makan, jadi sempat ngobrol sebentar,” tutur Umar.
Ia menegaskan tidak ada agenda resmi atau pengarahan politik dalam kunjungan tersebut. Bahkan menurutnya, calon bupati hanya sempat menyapa dan langsung kembali pergi.
“Enggak ada pengarahan. Mereka cuma singgah, ngobrol sebentar, lalu balik kanan. Kita tahu posisi kita rawan, jadi kita bersikap pasif,” ujarnya.
Umar juga menambahkan, sebagai anggota APDESI, para kepala desa memiliki kedekatan dengan semua pasangan calon.
“Kita dekat dengan semua paslon, jadi sikap kita tetap netral,” tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Panwaslu Kecamatan Darma atau Bawaslu Kabupaten Kuningan terkait insiden ini. (ali)