KUNINGAN – Pancasila harus “ditanamkan, bukan dihafalkan”. Itulah pesan tegas Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan sekaligus Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, dalam refleksinya usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Minggu (1/6/2025). Di kantor DPC PDI Perjuangan Kuningan.
Bagi Nuzul, 1 Juni bukan sekadar tanggal di kalender. “Ini momen sakral, untuk kembali meresapi nilai-nilai perjuangan bangsa yang digali Bung Karno dari bumi Indonesia sendiri,” kata Zul sapaan akarab Nuzul Rachdy
Ia menegaskan, peringatan ini adalah agenda wajib yang sarat makna ideologis dan historis, jauh melampaui seremoni belaka.
Zul juga mengingatkan perjalanan panjang penetapan 1 Juni. Dulu, kelahirannya ‘abu-abu’, Ada yang sebut 18 Agustus, ada yang 22 Juni. Baru di era kepemimpinan almarhum Bapak Taufiq Kiemas di MPR, titik terang muncul 1 Juni 1945, hari Bung Karno berpidato di BPUPKI, ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Penegasan ini, baginya, mengakhiri kerancuan sejarah.
Nuzul luruskan pemahaman keliru. Sang Proklamator bukan menciptakan Pancasila dari nol.