“Gotong royong, keadilan, kebhinekaan – itu semua jiwa yang sudah hidup ratusan tahun di nusantara. Peran Bung Karno luar biasa, menggali mutiara terpendam itu, merangkainya menjadi dasar negara kita,” ungkap Zul
Maka dari itu, Zul berpesan, Pancasila harus hidup dalam Tindakan, dan Peringatan ini adalah alarm, saatnya kita amalkan nilai-nilai itu.
“Tak boleh ada ruang untuk intoleransi, Kader PDIP, khususnya, wajib jadi garda terdepan pelindung persatuan, penghancur diskriminasi SARA,” kata Zul
Ia menguatkan komitmen dengan menyitir pesan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dimana “PDI Perjuangan harus paling depan perjuangkan toleransi dan kebhinekaan. Ini kompas politik kami. Pancasila adalah kompas bangsa. Kami tak akan berhenti menjaganya demi Indonesia yang adil, damai, Bersatu.”
Peringatan Hari Lahir Pancasila yang di gelar oleh PDI Perjuangan tahun ini pun beresonansi lebih dalam bukan hanya mengenang pidato Bung Karno, tapi mendesak setiap anak bangsa untuk membumikan nilai-nilai luhurnya dalam denyut nadi kehidupan sehari-hari. (red)