Ridho berjanji, jika terpilih menjadi Bupati Kuningan, ia akan menyediakan fasilitas dan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas, termasuk lewat program anggaran yang langsung menyentuh kecamatan hingga desa.
Ia juga menyoroti pelayanan birokrasi yang berbelit-belit, yang menurutnya harus dipangkas demi kemudahan akses layanan publik.
“Kami ingin menghadirkan kebijakan yang pro rakyat. Pemerintah harus hadir sampai ke akar rumput,” kata Ridho.
Podcast Interaktif yang digelar selama tiga hari ini juga dihadiri oleh peserta dari kalangan mahasiswa dan aktivis sosial. Ridho menyebut forum ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan masyarakat untuk menentukan pilihan dalam Pilkada Kuningan 2024.
“Pilkada ini momentum untuk memilih pemimpin yang benar-benar mampu menyelesaikan masalah. Semoga dari diskusi ini, lahir kebijakan yang adil dan berpihak pada semua golongan, termasuk disabilitas,” tutup Ridho.
Sementara Paslon 01 Dian-Tuti pada hari pertama hanya diwakili oleh juru bicara Abdul Jalil Hermawan, tanpa kehadiran pasangan calon. (ali)