Wahyu menitipkan tiga pesan penting bagi para peserta: memahami dan menerapkan prinsip higienis serta sanitasi pangan, membangun budaya kerja disiplin dan bersih, serta menjadi agen perubahan di lingkungan kerja.
Sementara itu, Pembina Yayasan Ar-Raswad, Jaelani atau Kang Jey, menjelaskan pelatihan ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.02/I/4202/2025 tentang percepatan penerbitan SLHS bagi dapur MBG.
“Kami ingin memastikan seluruh relawan dapur memiliki pengetahuan dan sertifikasi sesuai standar, agar pengolahan makanan MBG benar-benar aman,” ujarnya.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dan HAKLI Kabupaten Kuningan, membahas berbagai topik seperti cemaran pangan, penyakit bawaan pangan, proses produksi pangan siap saji, hingga pengendalian vektor dan higiene perorangan.
Peserta berasal dari enam yayasan penyelenggara MBG, di antaranya Yayasan Ar-Raswad, Yayasan Nurul Huda Al-Ubaidah, Yayasan Anugerah Kasih Ibu, Yayasan Putri Pandawa Lima, dan SPPG Polres Kuningan.
Dengan pelatihan ini, diharapkan seluruh dapur MBG di Kuningan semakin profesional, higienis, dan siap mendukung suksesnya program makan bergizi gratis bagi anak sekolah. (ali)
