“Para wisatawan yang berkunjung akan terdata dengan baik, ke depan tinggal scan mengunakan barcode,” ujarnya.
Yang tidak kalah penting lagi, lanjutnya, Disporapar juga akan menjalin kerjasama dengan travel agent dalam kegiatan table top dan famtrip. Program itu bertujuan untuk mempromosikan produk wisata Kuningan ke seluruh wilayah nusantara.
”Pertama kami telah menyelenggarakan famtrip bekerjasama dengan Bidang Pemasaran Disparbud Jabar. Kedua, di bulan Januari mendatang akan digelar kegiatan table top dan famtrip bekerjasama dengan travel agent,” tuturnya.
Dua program itu, menurutnya, akan menjadi panggung promosi, produk wisata Kuningan sebagai seller dipertemukan dengan buyer asal luar daerah. Sehingga nantinya diharapkan akan terjadi transaksi pemesanan paket wisata di Kuningan yang masif dan berkelanjutan.
”Selain sebagai strategi meningkatkan PAD, digitalisasi pariwisata juga diharapkan dapat memperkuat daya saing sektor wisata Kuningan yang selama ini masih kalah populer dibanding daerah sekitar,” tuturnya.
Dengan sistem terintegrasi, Disporapar optimistis pengalaman wisatawan akan menjadi lebih praktis dan efisien, mulai dari pemesanan tiket, navigasi lokasi, hingga pemantauan jumlah kunjungan. Upaya itu sekaligus menjadi bentuk modernisasi layanan publik agar pengelolaan destinasi wisata lebih transparan dan terukur.
Ke depan juga, implementasi platform digital tersebut akan dibarengi dengan pendampingan kepada para pengelola destinasi wisata. Dengan transformasi digital itu diharapkan bisa menjadi momentum percepatan pemulihan sektor pariwisata dan mampu mendorong peningkatan PAD secara signifikan pada tahun mendatang. (Icu)
