KUNINGAN — Dalam semangat memperingati Hari Ibu ke-59, Ikatan Istri Anggota DPRD (IKIAD) Kabupaten Kuningan menggelar acara penuh makna dengan menyantuni anak yatim dan menghadirkan pagelaran budaya Wayang Golek “Pusaka Aria Kamuning 3” oleh dalang Ki Aan Anjasamara. Acara ini berlangsung khidmat dan meriah di Gedung DPRD Kuningan, Rabu (27/12), mengusung tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju.”
Hadir dalam kegiatan ini Ketua IKIAD Kuningan Indah Nuzul Rachdy, Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy, Sekretaris DPRD Deni Hamdani, Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat, Ketua TP PKK Susi Widyawati, Ketua DWP Ella Dian Helayati, perwakilan organisasi wanita se-Kabupaten Kuningan, serta para tamu undangan lainnya.
Ibu, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Ketua IKIAD Kuningan, Indah Nuzul Rachdy dalam sambutannya menekankan pentingnya peran seorang ibu dalam membentuk peradaban dan memperkuat nilai-nilai kehidupan.
“Ibu adalah sosok yang tidak bisa tergantikan. Ibu adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kegiatan ini bukan hanya perayaan, tetapi juga bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih kepada para ibu yang telah berjuang dalam segala aspek kehidupan,” ungkap Indah.
Menurutnya, santunan anak yatim dan pagelaran seni budaya merupakan simbol keberpihakan kepada nilai kemanusiaan dan pelestarian kearifan lokal yang harus terus dijaga.
DPRD: Perempuan Adalah Tiang Keluarga
Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, turut memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan acara yang dinilainya sebagai refleksi pengakuan terhadap peran strategis perempuan dalam kehidupan berbangsa.
“Setiap tahun kita peringati Hari Ibu sebagai momentum untuk mengakui kiprah luar biasa para ibu dalam rumah tangga, masyarakat, dan bangsa. Ibu adalah tiang keluarga dan mitra sejati dalam kesuksesan suami,” kata Zul.
Pj Bupati: IKIAD Mitra Strategis Pembangunan Daerah
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat menyebut IKIAD sebagai organisasi wanita yang memiliki posisi penting dalam mendukung program-program pemerintah.
“Ketika suami bekerja maksimal, ada peran istri yang luar biasa di baliknya. Perempuan adalah kekuatan tak terlihat yang menjadi fondasi keluarga dan masyarakat,” ujar Iip.
Iip juga berharap IKIAD dapat lebih aktif menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah, terutama dalam menghadapi isu-isu strategis seperti penanggulangan stunting, pengentasan kemiskinan, dan pengendalian inflasi di Kabupaten Kuningan.
“Mari bersama-sama kita wujudkan peran perempuan berdaya demi Kuningan yang semakin maju dan Indonesia yang sejahtera,” tandasnya.
Seni Budaya sebagai Wadah Edukasi
Pagelaran Wayang Golek yang menjadi bagian dari acara ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana edukasi budaya untuk mengenalkan kembali warisan leluhur kepada generasi muda.
Acara ditutup dengan suasana haru dan khidmat saat ratusan anak yatim menerima santunan. Momentum ini menjadi pengingat bahwa kekuatan sebuah bangsa lahir dari kekuatan perempuan yang mendidik, merawat, dan memimpin dengan kasih.
