Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kuningan, Wahyu Hidayah, mengatakan bantuan yang digulirkan tahun 2024 mencakup total lahan 220 hektare setelah dilakukan verifikasi polygonisasi.
“Padi gogo ini ditanam di ladang, bukan sawah. Tidak perlu irigasi khusus, cocok untuk lahan kering. Ini sangat potensial mendorong ketahanan pangan daerah,” ujar Wahyu.
Ia berharap, inovasi ini bisa jadi solusi jangka panjang untuk menjaga ketersediaan beras, terutama di tengah tantangan iklim dan keterbatasan lahan sawah. (ali)