Dian mendorong semua pihak untuk berani membuat terobosan. “Jangan takut buat perubahan, meski ada tantangan. Harus ada momentum atau loncatan yang diupayakan bersama,” serunya. Dia juga menegaskan bahwa pengembangan pariwisata tidak boleh hanya mengandalkan keindahan alam semata. “Tidak cukup hanya andalkan bentang alam. Kita perlu sentuh aspek lain seperti kebudayaan dan kesenian lokal,” jelas Dian.
Bupati Dian menekankan bahwa membangun pariwisata Kuningan adalah tugas kolektif. “Pengembangan pariwisata bukan cuma tugas Dinas Pariwisata, tapi butuh kolaborasi semua pihak. ASN, pelaku usaha, dan masyarakat, semuanya punya kewajiban jadi duta wisata,” paparnya.
Hanyen menutup dengan menegaskan kembali harapan PHRI. “Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, pengembangan pariwisata Kuningan bisa berikan dampak signifikan bagi perekonomian dan meningkatkan daya tarik Kuningan sebagai destinasi wisata unggulan,” pungkasnya. Kolaborasi “triple helix” ini diharapkan menjadi motor penggerak baru pariwisata Kuningan di era kepemimpinan baru. (ali)
