“Ini bukan hanya soal estetika kota, tapi tentang keadilan sosial. Pedagang kini berjualan secara legal, tertata, dan lebih berdaya,” tegas Iip.
Pemkab Kuningan juga tengah menyiapkan pembentukan badan otorita untuk mengelola kawasan tersebut secara berkelanjutan, termasuk menuju sistem transaksi digital penuh (cashless). “Akan kami mulai dengan sosialisasi ke para pedagang,” ujar Dian.
Sebagai bagian dari penataan kota, Pemkab juga mengubah jalur lalu lintas di kawasan Jalan Siliwangi. Kawasan tersebut kini steril dari kendaraan dan hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki, mirip konsep Malioboro di Yogyakarta.
Selain meresmikan Puspa, Pemkab juga meluncurkan Program Masagi (Mitra Sinergi Jaga Inflasi) sebagai upaya menekan harga pangan. Program ini terdiri dari Masagi Online, Masagi Mart, dan Masagi Mobile.
Dengan kombinasi relokasi tertib dan akses pangan murah, Pemkab Kuningan berharap tercipta kota yang lebih tertata sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya. (ali)