“Kami juga mengalami kendala komunikasi. Tidak ada PIC atau kontak person dari panitia yang bisa dihubungi. Tanpa koordinasi yang jelas, tentu kami tidak bisa memproses agenda donor darah,” lanjut Agus.
Sebelumnya, Relawan D’Rayu, yang dikenal sebagai pendukung Paslon Dian-Tuti, menyayangkan absennya PMI dalam agenda donor darah. Mereka bahkan berencana melaporkan PMI Kuningan ke pusat karena dianggap telah mengabaikan kegiatan kemanusiaan.
Agus berharap penjelasan ini bisa meredakan polemik yang muncul dan mengembalikan fokus pada tugas utama PMI sebagai lembaga kemanusiaan yang netral, bukan bagian dari alat politik praktis. (ali)