KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan bersiap meluncurkan Program Masagi (Mitra Sinergi Jaga Inflasi), sebuah langkah strategis untuk menekan laju inflasi daerah dan menjaga daya beli masyarakat, khususnya menjelang bulan Ramadan dan masa paceklik.
Program unggulan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) ini diperkenalkan dalam sosialisasi hybrid, Selasa (21/2), yang melibatkan ratusan kepala desa dan lurah se-Kabupaten Kuningan melalui Zoom, serta puluhan pejabat dan stakeholder dalam rapat luring di Ruang Linggajati Setda Kuningan.
Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, menegaskan bahwa inflasi berdampak langsung pada kemiskinan, pengangguran, dan bahkan kesehatan masyarakat.
“Inflasi adalah masalah serius. Kita harus bergerak bersama, dari desa hingga pusat. Masagi hadir sebagai solusi konkret,” ujar Iip.
Program Masagi akan dijalankan dalam tiga skema besar:
- Masagi Online: Platform digital berbasis Android dan iOS untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga murah. Barang dikirim lokal menggunakan andong hingga nasional via ekspedisi.
- Masagi Mart: Toko fisik di eks SDN 17 Purwawinangun, yang menyediakan bahan pokok terjangkau langsung bagi warga.
- Masagi Mobile: Armada keliling yang membawa bahan pokok ke pelosok desa, menjangkau masyarakat terpencil.
Direktur Perumda Tirta Kamuning, Ukas Suharfaputra, yang ikut dalam peluncuran, menyebut langkah ini sebagai upaya memotong rantai distribusi agar harga lebih murah.
Bupati Iip juga mendorong desa menggunakan Dana Desa untuk program ketahanan pangan seperti kolam ikan, kebun bibit, lumbung pangan, hingga pertanian keluarga berbasis hidroponik.
“Program ini tidak bisa berjalan sendiri. Butuh sinergi multipihak, itulah kenapa disebut ‘Mitra Sinergi’,” tegasnya.
Acara diakhiri dengan pelepasan kendaraan Masagi Mobile, simbol keseriusan Pemkab Kuningan melawan inflasi secara terstruktur, sistematis, dan masif.
