Cikalpedia
Olahraga

Ratusan Atlet Ramaikan Festival Panahan Tradisional Kuningan

Suasana pembukaan festival panahan tradisional di stadion mashud wisnusapitra

KUNINGAN – Sebanyak 153 atlet dari berbagai daerah di Jawa Barat memanaskan arena Festival Panahan Tradisional yang digelar di Stadion Mashud Wisnusaputra, Minggu (20/8). Ajang ini diselenggarakan oleh FESPATI (Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia) Pengcab Kuningan, bekerja sama dengan KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) Kabupaten Kuningan, dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 Republik Indonesia.

Acara ini dibuka langsung oleh Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, yang menyatakan bahwa panahan tradisional bukan hanya olahraga, tetapi juga warisan budaya lokal yang patut dilestarikan.

“Ini adalah bagian dari jati diri kita. Panahan tradisional mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal, kedisiplinan, dan ketepatan. Kita bangga memiliki olahraga seperti ini,” ujar Iip dalam sambutannya.

Hadirkan Atlet Se-Jawa Barat

Ketua KORMI Kabupaten Kuningan, Ika Siti Rachmatika, menyebut bahwa peserta festival ini berasal dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat, termasuk Cirebon, Majalengka, Bogor, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Sumedang, dan Depok.

“FESPATI sebagai bagian dari KORMI sudah menunjukkan semangat luar biasa sejak awal berdiri di Kuningan pada tahun 2023. Festival ini adalah bukti nyata semangat itu,” ujar Ika.

Ika juga berharap Festival Panahan Tradisional ini dapat menjadi agenda tahunan di Kabupaten Kuningan, bahkan bisa berkembang menjadi ajang berskala nasional.

Adu Ketepatan Lima Kategori

Ketua pelaksana kegiatan, Asep Ramdani, menjelaskan bahwa festival ini mempertandingkan lima kategori:

  • SD: 10 meter
  • SMP & SMA Putra: 20 meter
  • SMP & SMA Putri: 20 meter
  • Umum Putra & Putri: 40 meter

Asep menyebut, meski baru berjalan dua tahun di Kuningan, antusiasme masyarakat terhadap panahan tradisional semakin besar. Banyak atlet muda bermunculan dari berbagai kalangan, tidak hanya dari pesantren atau komunitas adat.

Baca Juga :  Sapton Kembali Digelar, Kerajaan Kuningan Bangkit di Ancaran

“Ini adalah momentum penting untuk menemukan dan membina bibit atlet panahan dari usia dini hingga dewasa,” ujarnya.

Panahan Jadi Kebanggaan Kuningan

Dalam arahannya, Pj. Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat menyebut panahan tradisional sebagai olahraga yang memiliki nilai budaya, nilai spiritual, dan nilai ketahanan fisik. Ia menilai olahraga ini cocok dengan karakter masyarakat Kuningan yang dikenal menjunjung nilai-nilai tradisi.

“Saya mengapresiasi langkah KORMI dan FESPATI. Ini harus menjadi gerakan bersama untuk menjadikan panahan sebagai bagian dari identitas daerah,” ujar Iip.

Ia juga menyinggung pentingnya regenerasi atlet dan menanamkan semangat olahraga tradisional sejak usia dini, termasuk melalui program-program di sekolah maupun pesantren.

Festival ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di Kabupaten Kuningan, antara lain:

  • Dandim 0615 Kuningan, Letkol Arh. Kiki Aji Wiryawan
  • Perwakilan Polres Kuningan
  • Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Susi Widyawati
  • Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Asep Taufik Rohman
  • Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Toni Kusumanto
  • Ketua PHBN Kuningan, H. Mochamad Nurdijanto

Seluruh pihak sepakat bahwa Festival Panahan Tradisional ini bukan sekadar ajang kompetisi, tapi juga sarana pelestarian budaya dan penguatan identitas lokal. Dengan dukungan lintas sektor, panahan tradisional diharapkan menjadi ikon olahraga dan kebanggaan baru bagi masyarakat Kuningan. (ali)

Related posts

Pamit dari Kuningan, Ini Pesan Agus Toyib

Cikal

‎Sri Laelasari Blusukan Lagi! Warga Ancaran Bilang: Wakil Rakyat Sejati‎

Cikal

7 Pejabat Kuningan Dikabarkan Kena Rotasi Besok Pagi, Ini Daftarnya!

Alvaro

Leave a Comment