Cikalpedia
Cerpen

Sang Penjilat Ulung

Pramono juga tak segan menekan kolega yang jadi saingannya. Ia mulai menyebar gosip halus.

“Kang Ajip itu bagus sih, tapi kabarnya dulu sempat ikut tim lawan, ya? Aku sih nggak tahu pasti, tapi orang-orang pada ngomong gitu…”

Satu demi satu saingannya tereliminasi oleh keraguan yang ia tanamkan.

Akhirnya, hari mutasi tiba. Nama-nama diumumkan. Di tengah sorak-sorai dan wajah-wajah kecewa, Pramono berdiri dengan senyum kemenangan. Ia resmi dilantik sebagai Pimpinan di salah satu Dinas, jabatan basah dengan wewenang cukup besar.

Di podium kecil itu, ia membungkuk memberi hormat kepada Bupati. Dalam hati, ia berseru: “Bekerja itu penting, tapi menjilat dengan elegan adalah seni.”

Tapi waktu berputar.

Dan seperti semua pemain licik lainnya, Pramono lupa satu hal: angin kekuasaan tak pernah abadi. Bupati bisa berganti, dan loyalitas semu akan mudah tercium.

Tapi hari itu belum datang. Hari ini, Pramono masih menang. Dan di balik meja barunya, ia menulis satu kalimat motivasi yang ia pajang di dinding:

“Kesetiaan bisa dipelajari, asal kursinya empuk.”

Hanya Fiksi Sambil Ngopi By Bengpri

Related posts

DPT Pilkada Kuningan 2024 Ditetapkan, 891 Ribu Pemilih Masuk Daftar

Cikal

4 Dari 5 Kandidat Calon Ketua KONI Lolos, Siapa Saja?

Cikal

Atlet Kuningan Ramai-Ramai Ajukan Pindah, KONI Dituding Mandul!

Cikal

Leave a Comment