KUNINGAN – Isu dugaan penggantian paket Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan uang tunai senilai Rp8.000 di sejumlah sekolah di Kabupaten Kuningan mendapat tanggapan serius dari Satgas MBG. Kepala Satgas MBG Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan pelaksanaan program.
“Program MBG merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam pemenuhan gizi masyarakat, khususnya bagi anak-anak sekolah. Sesuai ketentuan, bantuan disalurkan dalam bentuk pangan bergizi siap konsumsi, bukan uang tunai,” ujar Wahyu kepada Cikalpedia.id, Selasa (7/10/2025).
Wahyu menambahkan, pihaknya akan segera menelusuri laporan terkait dugaan penggantian paket makan dengan uang di beberapa sekolah. Ia menilai, meski mungkin dilakukan karena alasan teknis, tindakan tersebut tetap tidak diperbolehkan karena berpotensi menyalahi pedoman program.
“Kalau pun ada kendala distribusi, mekanismenya sudah diatur. Misalnya keterlambatan atau kekurangan suplai, itu bisa disalurkan susulan oleh dapur penyedia, bukan diganti dengan uang,” katanya.
Satgas MBG, lanjut Wahyu, akan berkoordinasi dengan pihak penyedia makanan, sekolah, dan dinas terkait untuk memastikan distribusi berjalan sesuai standar. Pihaknya juga membuka kanal pengaduan bagi masyarakat atau sekolah yang menemukan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan program.
“Tujuan utama MBG adalah memastikan anak-anak menerima asupan gizi yang cukup melalui makanan sehat dan seimbang. Kalau diganti uang, maka tujuan intervensi gizinya tidak tercapai,” tegasnya.
Wahyu menegaskan bahwa pengawasan akan diperketat di seluruh titik dapur dan sekolah penerima program. Ia meminta semua pihak menjaga integritas pelaksanaan MBG agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
“Kami di Satgas MBG tetap berkomitmen menjalankan program ini sesuai aturan agar tujuan peningkatan gizi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Semua pihak harus berpegang pada prinsip transparansi dan akuntabilitas,” ujarnya.
Dengan adanya penelusuran ini, diharapkan pelaksanaan MBG di Kabupaten Kuningan berjalan lebih disiplin dan tepat sasaran, sehingga tidak lagi menimbulkan polemik di lapangan.
Diberitakan sebelumnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih dalam perbincangan publik. Setelah terjadi keracunan di Luragung, kini beredar informasi bahwa di ada penggantian MBG dengan uang senilai Rp8.000.
Tim Cikalpedia.id mengkonfirmasi ke sekolah terkait, dan hal itu dibenarkan oleh salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.
”Kemarin pas pembagian pertama teh kurang, tidak memenuhi jumlah murid yang ada. Sehingga yang tidak terbagi itu diganti dengan uang senial 8.000,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa siswa yang di ganti dengan uang tersebut sekitar 39 siswa dan kejadian tersebut tepat seminggu yang lalu yakni Hari Senin, (29/9/2025). “Kalau tidak salah sekitar 39 siswa,” ujarnya.
Menurutnya, perubahan dari paket makan ke nominal uang tersebut tidak hanya di sekolah tempat kerjanya, tetapi terjadi di beberapa sekolah yang menjadi mitra dapur yang sama.
”Saya dapat info, ada juga dibeberapa sekolah,” ujarnya.
Tim Cikalpedia.id, kemudian mengkonfirmasi kepada kepala dapur SPPG terkait. Pihaknya mengaku belum mengetahui ada dugaan pergantian MBG dengan uang. “Belum tahu a, coba nanti ditracking, coba saya tracking dulu ya,” ujarnya. (ali)