Ia juga menerangkan bagi siswa yang tidak terserap di SMP dan SMA yang ada, tahun ajaran ini pemerintah akan membuka sekolah rintisan yang menawarkan pendidikan gratis dengan biaya per siswa sebesar Rp. 48.250.000 per tahun. Sekolah itu didanai penuh oleh APBN, dan mengharapkan kesediaan orang tua untuk mendaftarkan anaknya.
“Kalau ada yang tidak terserap ke SMP atau SMA, kita tahun ini akan buka sekolah rintisan, persiswa didanai penuh oleh APBN pertahun sekitar Rp. 48.250.000, tinggal kerelaan dari orang tuanya untuk mendaftarkan,” ujarnya.
Menurutnya, indikator siswa yang mendaftarkan ke sekolah rakyat dikhususkan untuk kelompok terendah dari 10% populasi yang diurutkan berdasarkan tingkat kesejahteraan ekonomi atau biasa disebut Desil 1 dan Desil 2. Kategori tersebut termasuk kelompok rumah tangga yang termasuk dalam 11-20% terbawah dari segi tingkat kesejahteraan secara nasional berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial.
“Diberlakukan untuk SMP dan SMA, memang idealnya untuk semua jenjang tapi agak sulit ketika SD, soalnya ada asrama juga dan indikatornya Desil 1 dan desil 2,” ujarnya. (Icu)