CIREBON – Kementerian Sosial meluncurkan program sekolah rakyat diberbagai titik daerah, banyak tuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Salah satunya tuai kritik dari kader Pemuda Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Cirebon, Qodry Al Azizy. Menurutnya sekolah rakyat tidak efektif dalam memberikan akses pendidikan kepada yang membutuhkan, Ia menilai itu akan memperjelas kelas sosial.
“Saya rasa tidak efektif, bisa jadi mendikotomi kelas sosial,” ujarnya, Kamis (10/6).
Selain itu, ia juga menyayangkan APBN yang dikeluarkan ratusan miliar untuk sekolah rakyat. Ia Menurutnya, anggaran tersebut lebih baik dialokasikan untuk pemerataan fasilitas sekolah negeri.
“Dipikir-pikir anggaran yang digelontorkan buat 1 sekolah bukan dana sedikit, padahal banyak fasilitas sekolah di seluruh Indonesia kurang merata, apakah sekolah rakyat ini hanya proyek pejabat saja?,” ujarnya.
Ia meminta kepada pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan sekolah rakyat yang menurutnya hal tersebut mendikotomi masyarakat.
“Saya rasa pemerintah seharusnya meninjau kembali kebijakan sekolah rakyat, ini memperburuk kesenjangan sosial, harusnya menciptakan sistem yang inklusif dan berkeadilan,” pungkasnya (Icu)
