“Kami memiliki kebudayaan yang cukup lengkap di antaranya manuskrip, batik, serta kebudayaan yang lainnya. Warisan leluhur harus kita jaga dan lestarikan,” ujarnya.
Bupati Kuningan Dr Dian Rahmat Yanuar juga turut menyampaikan bahwa Cigugur merupakan miniatur Indonesia karena kaya akan keberagaman agama dan keyakinan. Menurutnya, keragaman itu patut disyukuri sebagai anugerah yang diberikan oleh Tuhan.
“Cigugur merupakan miniatur negara, bermacam aneka ragam agama dan keyakinan. Ini anugrah yang patut disyukuri,” ungkapnya.
Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Dr. Restu Gunawan turut mengapresiasi upacara Seren Taun yang menjadi tradisi di Kuningan. Bahkan, dia lebih bangga lagi ketika perayaan tersebut banyak melibatkan anak muda.
“Saya lihat tadi pertunjukan angklung, tari itu kebanyakan anak muda, ini menunjukan bahwa masih ada anak muda yang peduli dengan tradisi leluhur, turut diapresiasi dan harus terus didorong,” ujarnya.
Kegiatan seren taun ditutup secara simbolik dengan acara penumbukan padi yang diikuti oleh pejabat dan masyarakat sekitar. (Icu)