KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan bersama DPRD dan Forkopimda memutuskan menunda pelaksanaan Sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-527. Agenda yang semula dijadwalkan pada Senin, 1 September 2025 itu urung digelar demi menjaga kekhidmatan dan kedamaian.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menegaskan, penundaan ini bukan sekedar teknis. “Hari Jadi Kuningan bukan hanya seremonial. Ia adalah refleksi lahirnya kebanggaan dan identitas bersama. Kita ingin memastikan perayaan ini benar-benar menghadirkan ruh kebersamaan, sekaligus bisa dihadiri oleh seluruh putra-putri Kuningan, termasuk mereka yang merantau,” ujarnya, Minggu (31/8/2025).
Ia menyebut kondisi Kuningan kini berangsur kondusif berkat sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, Forkopimda, tokoh agama, dan masyarakat. “Alhamdulillah, Kuningan kembali kondusif. Ini buah kebersamaan. Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya,” kata Bupati.
Pemerintah, lanjutnya, hadir bukan hanya sebagai pengambil kebijakan, melainkan pengayom sekaligus sahabat rakyat. “Kita ingin masyarakat merasakan bahwa pemerintah selalu dekat, hadir di tengah-tengah mereka. Sejatinya, kekuatan Kuningan ada di hati rakyatnya,” tuturnya.
Meski sidang paripurna ditunda, Pemkab tetap menggelar apel pagi pada Senin besok, disertai pemberian santunan kepada pengemudi ojek online serta fakir miskin dhuafa. “Ini untuk menegaskan bahwa di tengah suasana Hari Jadi, perhatian kepada rakyat kecil tidak pernah absen,” kata Bupati Dian.
Ia juga mengajak masyarakat menjadikan penundaan ini sebagai ruang kontemplasi. “Mari kita jadikan penundaan ini bukan penghalang, melainkan doa dan ikhtiar agar peringatan Hari Jadi Kuningan ke-527 berlangsung lebih indah, lebih bermakna, dan lebih bersejarah,” ucapnya.
Di akhir, Bupati menyelipkan keyakinan. “Dengan persatuan, Insyallah Kuningan akan terus melesat, Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh. Saya akan selalu berdiri bersama masyarakat, bekerja untuk rakyat, dan mencintai Kuningan sepenuh hati,” Ungkap Dian. (Ali)
