Acara dilanjutkan dengan simposium lingkungan dengan menghadirkan Kepala BPLHK Kadipaten, Iman Santoso. Dalam paparannya, Iman menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya kader-kader HMI, dalam mengedukasi masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, peduli terhadap hutan, serta berkontribusi aktif dalam mengurangi emisi karbon.
“Krisis iklim bukan sekadar isu global, tapi menjadi tanggung jawab lokal. Kita harus mulai dari lingkungan kita sendiri. Hutan dan sumber daya alam adalah titipan yang harus dijaga. Mahasiswa harus menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa penguatan kesadaran lingkungan harus dimulai sejak dini dan ditanamkan dalam seluruh elemen masyarakat. Melalui forum tersebut, dia beharap, para peserta LK-2 tidak hanya menjadi pemimpin yang berwawasan kebangsaan dan keislaman, tetapi juga memiliki integritas ekologi dalam praktik kepemimpinannya kelak.
Sementara itu, Ketua Umum Badko HMI Jawa Barat, Siti Nurhayati, menyampaikan bahwa HMI sebagai organisasi kader dan perjuangan harus menjadi motor dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga bumi.
“HMI adalah rahim bagi lahirnya pemimpin masa depan. Maka, penting bagi kita untuk menyelaraskan visi keislaman, kebangsaan, dan ekologi dalam satu kerangka pemikiran,” tegasnya. (Rls/Icu)