Sebagai perbandingan, pada survei sebelumnya yang digelar 25–29 Juni 2024, elektabilitas individu calon masih terpencar: Dian Rachmat Yanuar 16,9 persen, Ridho Suganda 16,5 persen, dan Yanuar Prihatin 10,4 persen. Sementara calon lainnya seperti Thony Indra Gunawan dan Kamdan masing-masing memperoleh 7,1 persen dan 2,1 persen.
Zakki menilai kenaikan elektabilitas pasangan Dirahmati didorong oleh dukungan partai-partai besar yang memiliki irisan kuat dengan pemilih.
“Kalau tren ini bertahan di survei-survei berikutnya, bukan tidak mungkin Paslon Dian–Tuti menuju puncak,” kata dia.
CIMM juga mencatat bahwa kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut menjadi perhatian dalam survei. Zakki menyebut ASN di Kuningan tergolong “melek politik”, dan cenderung memiliki pembacaan tajam terhadap peta kekuatan kandidat.
“ASN bisa membaca arah angin politik. Itu modal besar bagi siapa pun yang ingin menang secara realistis,” pungkasnya. (ali)