“Uang tersebut murni berasal dari kas infaq Jumat sekolah sebagai bentuk empati dari Wakasek Kesiswaan dan jajaran pembina OSIS kepada siswa kelas 9,” keterangan dalam surat tersebut.
Pihak SMPN 1 Kramatmulya juga meminta kepada SPPG Kelapagunung agar memperbaiki kualitas pelayanan serta memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali. Sekolah juga mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan selaku bagian dari Satgas MBG untuk mengambil langkah tegas terhadap pihak penyedia.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan program nasional yang dijalankan serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kuningan, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan gizi peserta didik.
Namun, insiden di SMPN 1 Kramatmulya ini menjadi pelajaran penting agar koordinasi dan distribusi MBG di lapangan semakin baik dan transparan. (Icu)
