Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi titik awal kolaborasi antara Prosoja dan Rumah Kemas.
“Semoga ke depan, kerja sama ini bisa terus berlanjut dan berkembang,” katanya.
Nada harapan juga disampaikan oleh Ketua Pembina Prosoja, H. Muhamad Narendra K Kiemas. Ia menekankan pentingnya kontinuitas dan perluasan gerakan sosial semacam ini.
“Saya berharap acara ini bisa berkelanjutan, bukan hanya di tingkat kelurahan, tapi menjangkau kecamatan bahkan seluruh Indonesia,” ucapnya.
Narendra juga menegaskan bahwa anak yatim adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah atau pengusaha.
“Perhatian kepada anak-anak ini adalah cermin kemanusiaan kita,” tambahnya.
Acara ditutup dengan doa bersama. Di tengah hiruk pikuk kota megapolitan, Marunda hari itu menjadi saksi bahwa solidaritas masih bernyawa. Bahwa secercah harapan bisa tumbuh dari tangan-tangan yang tak lelah berbagi. (red)