KUNINGAN – Upaya peningkatan produktivitas pertanian terus digencarkan. Kali ini, DPD Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Kuningan menggandeng PT SISI Tani dalam program pinjaman lunak benih padi untuk enam petani di dua desa, yakni Susukan dan Muncangela, Kecamatan Cipicung.
Ketua Pembina DPD TMI Sri Laelasari, yang juga anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Gerindra, menegaskan bahwa sistem demplot (lahan percontohan) akan jadi motor peningkatan produktivitas petani.
“Ke depan kita siapkan 50 hektare. Ini bagian dari mendukung program Ketahanan Pangan dan Indonesia Emas Bapak Prabowo Subianto. Petani jangan patah semangat, kami di Tani Merdeka siap kawal program dari pusat,” ujar Sri saat penandatanganan MoU pinjaman benih, Sabtu (16/11).
Perwakilan PT SISI Tani, Andri Saleh, menyebut program ini bukan sekadar pinjaman biasa, melainkan ada jaminan hasil panen selama lima tahun.
“Benih padi disesuaikan dengan karakteristik tanah di tiap wilayah. Skema kami lunak, dikembalikan saat panen. Target kami hingga akhir 2024, 10.000 hektare di Pulau Jawa dan 500 hektare di luar Jawa,” katanya.
Enam petani penerima bantuan terdiri dari:
- Desa Susukan:
- Urip Pasurip (1 ha, Dusun Puhun)
- Kaspan (4 ha, Dusun Wage)
- Tasya (500 bata, Dusun Puhun)
- Desa Muncangela:
- Saepudin (1,5 ha, Dusun Pahing)
- Didi KS (1 ha, Jembar Tani)
- Daryanto (1 ha, Kelompok Sri Nugraha)
Mereka akan menjadi pelaksana awal sistem demplot, yaitu metode penyuluhan berbasis praktik langsung di lahan percontohan.
Metode demplot disebut efektif memperkenalkan inovasi pertanian kepada petani secara langsung. Contoh teknik yang akan diperkenalkan meliputi:
- Pengelolaan rumah bibit
- Teknik bedengan
- Pupuk organik cair
- Bio-char dari sekam padi
“Kami akan koordinasi lebih lanjut ke Dinas Pertanian Kabupaten dan Provinsi. Fokus kami bangun dulu di Kuningan,” tegas Sri.
