KUNINGAN – Aksi demonstrasi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kuningan dan Cipayung Plus menelan korban. Ketua BEM UM Kuningan dilarikan ke rumah sakit akibat tertimpa batu.
Aksi serentak mengutuk kekejian aparat di Mapolres Kuningan itu sempat memicu bentrokan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Di sela bentrokan, lemparan kertas, botol, bahkan batu tak bisa dibendung sehingga menyebabkan luka pada beberapa orang, baik dari pihak masa aksi ataupun pihak kepolisian.
Sandy Rizkya Ketua BEM Universitas Muhammadiyah Kuningan yang terkena lemparan batu sehingga dilarikan ke rumah sakit terdekat dari lokasi aksi. Dia mengaku kepalanya tertimpa batu dari lemparan mas aaksi yang tidak diketahuinya.
”Posisi saya di depan, gatau siapa yang ngelemparin batu, lukanya di kepala,” ujarnya, Jum’at (29/8).
Pihak rumah sakit menyarankan untuk dijahit, akan tetapi Sandy memilih untuk diperban dengan alasan dirinya akan langsung pergi ke Ciamis.
”Harusnya di jahit kata dokternya, tapi cukup kayanya diperban aja, soalnya saya buru-buru mau ke Ciamis,” ujarnya.
Melalui insiden tersebut menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak, baik aparat maupun mahasiswa, bahwa setiap aksi harus dilakukan dengan penuh kesadaran untuk menahan diri dan mengutamakan keselamatan.
Sehingga tujuan penyampaian aspirasi dapat berjalan efektif tanpa harus mengorbankan ketertiban maupun menimbulkan korban luka. (Icu)
