Ketua Perbasi Kuningan, Iman Nuryaman, dalam sambutannya menekankan bahwa BK bukan sekadar arena adu skor, tetapi panggung mengukur kualitas pembinaan daerah. “Kita datang bukan sebagai peserta pelengkap. Target kita jelas, lolos Porprov. Anak-anak sudah berlatih keras, tinggal menjaga fokus dan mental bertanding,” ujarnya.
Nada serupa disampaikan manajer Dani Iskandar. Ia menegaskan bahwa dukungan organisasi, kesiapan teknis, hingga kebutuhan pemain sudah dipenuhi secara maksimal. “Mereka hanya tinggal bermain dengan karakter Kuningan yaitu berani, solid, dan bermental juara,” ucapnya.
Kehadiran cabang basket 3×3 yang menuntut kecepatan, akurasi, transisi cepat, serta kecerdasan dalam duel satu lawan satu membuat peluang terbuka lebar bagi tim daerah yang punya determinasi kuat.
Perbasi Kuningan melihat momentum ini sebagai pembuktian bahwa regenerasi atlet bola basket berjalan di jalur yang tepat.Kini, tugas berikutnya menanti di Tasikmalaya. Tim 3×3 Kuningan membawa harapan, bukan hanya gelar dan tiket Porprov, tetapi juga martabat daerah dan kelanjutan tradisi basket di kota kuda. (Ali)
