“Peran toko buku semakin terpinggirkan di tengah derasnya arus digitalisasi,” ungkapnya.
Meski demikian, dirinya tetap berusaha untuk mempertahankan toko buku yang teah menjadi bagian dari perjalanan literasi masyarakat Kuningan.
“Harapan saya, minat baca tidak hilang begitu saja. Karena buku adalah jendela pengetahuan yang tidak sepenuhnya digantikan oleh teknologi,” ujarnya, penuh harap.
Ia juga mengajak generasi muda untuk kembali membiasakan diri membaca buku, bukan hanya demi tugas, melainkan untuk menambah wawasan, memperkaya ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk menjawab tantangan zaman.
“Mari kita kembali ke buku, Banyak orang-orang besar dan sukses berawal dari membaca buku,” pungkasnya. (Icu)
