KUNINGAN – Jalan Kasturi, Gereba, Kecamatan Kuningan, tampak lebih ramai dari biasanya pada Minggu siang, (6/7/2025). Di sanalah sekretariat Jamparing Research, lembaga survei independen yang berbasis di Kabupaten Kuningan, merayakan milangkala atau hari jadinya yang ke-7.
Alih-alih pesta meriah, peringatan ulang tahun Jamparing justru diisi dengan diskusi akademik yang hangat dan berbobot.Tema diskusi kali ini adalah “Menggali Ide & Gagasan untuk Berkontribusi dalam Pembangunan Daerah.”
Para peserta yang hadir bukan orang sembarangan: mulai dari jajaran pendiri, pembina, hingga para anggota yang sebagian besar merupakan akademisi, guru, dan aktivis pendidikan.
Diskusi dimulai pukul 13.00 dan berlangsung hingga menjelang Magrib, hanya jeda sejenak saat waktu Asar dan makan nasi liwet bersama. Sejumlah narasumber tampil memantik diskusi, di antaranya Dr. H. Endun Abdul Haq (Ketua Yayasan RURASA Edukasi), Sohib Muslim, S.Sos.I (aktivis petani hortikultura Bogor), Engkos Kosim Abdullah, M.Pd, serta Eko Waska, M.Ag, tokoh akademik lokal.
Diskusi berlangsung dinamis, dengan pertukaran ide yang deras dan argumentasi tajam. Beberapa gagasan yang mengemuka antara lain, Mendorong pendidikan non-formal kesetaraan sebagai akselerator peningkatan angka rata-rata lama sekolah.Revitalisasi Museum Linggarjati melalui sentuhan digital.
Kemudian, Penguatan UMKM melalui pelatihan berkelanjutan dan jejaring kerja sama strategis.Inovasi makanan sehat untuk bayi guna percepatan penanganan stunting.Penyelenggaraan survei layanan publik secara reguler untuk mendorong kinerja organisasi perangkat daerah (OPD).
Para peserta, termasuk awak media yang diundang sebagai peserta aktif, mencatat betapa seriusnya Jamparing meramu gagasan. Diskusi tak berhenti di tataran ide, melainkan mengupas pula dimensi masalah, indikator, hingga langkah-langkah implementatif.
Yang menarik, selepas diskusi, seluruh peserta bersantap liwet bersama di lantai, beralas daun pisang. Suasana akrab mengiringi perayaan sederhana itu, menegaskan bahwa Jamparing bukan hanya komunitas akademik, tapi juga ruang kebersamaan lintas latar.
Tujuh tahun sudah Jamparing berdiri. Dalam diam dan kerja sunyi, lembaga ini tumbuh menjadi simpul pemikiran kritis di tengah masyarakat Kuningan. Ulang tahun kali ini menjadi penanda bahwa gagasan masih menjadi motor utama perubahan. (Ali)
