Lebih dari Sekadar Kompetisi
Sementara itu, Ketua Umum FORKI Kuningan, Yudi Nugraha, menyebut turnamen ini sebagai wahana pembinaan usia dini. Karate, kata Yudi, tak hanya soal teknik, tetapi juga pembentukan karakter, disiplin, dan pengalihan kegiatan remaja dari hal-hal negatif.
“Karateka usia sekolah perlu ruang untuk menyalurkan minat dan bakatnya. Turnamen ini bagian dari itu,” ujar Yudi yang juga menjabat Kadisdukcapil Kuningan.
Senada disampaikan Ketua Panitia, Wawan Ridwan Budiarto, yang menyebut ajang ini akan menjadi titik tolak pembinaan berjenjang. Dari 827 atlet yang berlaga, sebanyak 492 atlet bertanding di kategori Open, dan 336 atlet di kategori Festival, mewakili 32 kontingen dari berbagai daerah.
“Kami ingin ajang ini melahirkan atlet yang nantinya bisa mengharumkan nama Kuningan, Jawa Barat, bahkan Indonesia,” tegas Wawan.
Turnamen ini bukan sekadar unjuk gigi. Di balik seragam dan sabuk karate, tersimpan mimpi-mimpi besar anak-anak daerah yang berlatih keras demi satu cita-cita: naik podium dengan kepala tegak. Dan Kuningan, lewat turnamen ini, sedang merajut masa depan juara.