Setelah ketahuan tidak layak dikonsumsi, guru-guru langsung secara spontan mengumpulkan lagi MBG yang sudah dibagikan di setiap kelas.
Tidak hanya itu, salah satu siswa yang enggan disebutkan namanya juga menyampaikan keluhan ketika mencicipi MBG tersebut. “Iya a bau, terus asem juga, langsung dikumpulin yang basinya di depan kantor,” ujarnya.
Tidak lama kemudian, Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat langsung mendatangi dan mengecek MBG yang tidak layak dikonsumsi itu. Guru berharap agar kasus serupa tidak terulang kembali, mengingat MBG seharusnya memberikan manfaat bagi kesehatan dan semangat belajar siswa, bukan justru menimbulkan keresahan. (Icu)

1 comment
[…] (25/9/2025). Siang itu, mereka bersemangat membuka kotak makan siang yang dibagikan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Begitu tutup kotak terangkat, terdengar seruan kompak, “Enak! Terima kasih […]