Sementara upaya diplomatik dan koordinasi internasional berjalan, Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar memastikan pihaknya sudah bergerak di jalur hukum. Orang tua Dimas, Heriana dan Nunung, telah mendatangi Polres untuk meminta bantuan.
Polres Kuningan kemudian melakukan interogasi awal. Disimpulkan bahwa dugaan TPPO tidak terjadi di wilayah Kuningan, melainkan di Jakarta, tempat perekrutan dan pemberangkatan.
“Karena locus delicti berada di luar wilayah hukum kami, laporan resminya harus dibuat di Bareskrim. Besok senin orangtua korban akan kami fasilitasi untuk ke Jakarta,” kata Kapolres.
Menurutnya, Polres Kuningan telah berkoordinasi dengan Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim, Satgas TPPO, serta pihak-pihak terkait lain yang tersambung melalui jaringan Andi Gani. “Kami berusaha maksimal agar korban segera dipulangkan,” kata Ali Akbar.
Dalam video yang beredar, Dimas terlihat menangis tersedu-sedu sambil meminta pertolongan. Bupati mengkonfirmasi bahwa komunikasi terakhir dengan korban menunjukkan ia sangat menyesal dan ingin segera kembali ke kampung halaman. “Dia bilang ingin pulang, ingin bertemu orang tuanya. Itu yang membuat kami semua tergerak,” tutur Dian.
Bupati mengingatkan masyarakat Kuningan agar waspada terhadap tawaran kerja luar negeri yang tidak jelas, menekankan bahwa kasus Dimas hanyalah puncak dari persoalan besar. “TPPO ini fenomena gunung es. Yang muncul sedikit, yang di bawah jauh lebih banyak,” ujarnya. Ia menyinggung pula maraknya perdagangan organ dan penipuan berkedok lowongan kerja luar negeri.
Karena itu, pemerintah daerah berencana menerbitkan surat edaran kepada seluruh camat dan kepala desa untuk memperketat edukasi mengenai prosedur bekerja di luar negeri. “Jangan sampai masyarakat tergiur lalu berangkat tanpa dokumen resmi. Akhirnya terlantar atau bahkan seperti dikurung,” kata Dian.
Pemerintah Kabupaten Kuningan juga berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas, menjadikan aspek pencegahan sebagai fokus ke depan. “Ini pembelajaran bagi kita semua. Kalau ada tawaran kerja, jangan mudah percaya. Pastikan prosedurnya benar, konsultasikan ke Dinas Tenaga Kerja,” ujar Bupati. (ali)

1 comment
Website Scam Penipu Indonesia, judi kontol anak lonte