Namun, Bupati Dian mengaku akan mengikuti saran dari tim ahli keamanan siber yang menangani kasus tersebut.
Serangan ini menambah panjang daftar peretasan terhadap pejabat publik melalui aplikasi perpesanan. Modusnya berulang, sebuah file APK dikirim melalui WhatsApp, menyamar sebagai undangan pernikahan atau dokumen penting. Sekali diklik, file itu menyedot data dan mengambil alih kendali akun.
Bupati menyatakan akan meningkatkan kewaspadaan dan mengajak masyarakat lebih berhati-hati menerima pesan mencurigakan. “Teman-teman di Diskominfo dan ahli IT juga sudah bergerak cepat menanganinya,” tambahnya.
Pernyataan ini sekaligus menjadi imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dan tidak menanggapi pesan mencurigakan yang mengatasnamakan dirinya, terutama dalam bentuk file APK atau permintaan tertentu melalui aplikasi pesan. (ali)