Cikalpedia
Politik

16 Nama Terjaring Calon Ketua PDIP Kuningan, Siapa Terkuat?

foto : ilustrasi

KUNINGAN – Bursa kandidat Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan mulai mengerucut. Dari hasil penjaringan di tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC), sejumlah nama tokoh lama hingga figur baru muncul dengan dukungan bervariasi.

Mantan Ketua DPRD Kuningan, Rana Suparman, tampil sebagai kandidat terkuat dengan dukungan 21 PAC. Disusul Nuzul Rachdy, Ketua DPRD Kuningan saat ini, dengan 14 PAC.

Di posisi ketiga, ada nama Ika Siti Rahmatika dengan 11 PAC, sedikit lebih tinggi dari M. Ridho Suganda yang memperoleh 10 PAC. Sedangkan dukungan menengah diperoleh oleh Lena Herlina (7 PAC), M. Narendra K. Kiemas (6 PAC), dan Rohaman (6 PAC).

Munculnya kembali nama Muhamad Narendra Kiemas cukup mengejutkan. Politikus yang muncul pada Pileg kemarin ini ternyata masih mendapat sokongan dari enam PAC. Fenomena ini menandakan masih adanya basis loyalis yang belum sepenuhnya berpindah dukungan.

Sementara itu, tokoh-tokoh lain seperti Rosalina Deviyanti (4 PAC), Tresnadi (3 PAC), Lia Yulianengsih (3 PAC), Melly Puspita (3 PAC), dan Peri Arianto (3 PAC), memperoleh dukungan terbatas.

Nama-nama dengan dukungan minim, seperti Tika Evian (2 PAC), Nono Sujono (1 PAC), Rusliadi (1 PAC), dan Dede Sembada (1 PAC), diperkirakan lebih berperan sebagai penyeimbang.

Melihat komposisi dukungan, perebutan kursi Ketua DPC PDIP Kuningan tampaknya akan mengerucut pada duel figur lama yaitu Rana Suparman dengan basis 21 PAC melawan Nuzul Rachdy dengan 14 PAC. Namun, figur generasi baru seperti Ika Siti Rahmatika dan M. Ridho Suganda berpotensi mengganggu peta kekuatan lama jika mampu merajut dukungan silang.

Dukungan PAC bukan hanya soal angka, tetapi juga soal arah restu dari DPP dan DPD. Rana punya basis kuat di akar rumput, tapi Nuzul saat ini sedang menjabat Ketua DPRD. Sementara nama-nama muda bisa jadi alternatif jika pusat menginginkan penyegaran.

Baca Juga :  Mengejutkan! Nama Narendra Kiemas Tiba-Tiba Masuk Bursa Ketua PDIP Kuningan

Meski hasil penjaringan PAC telah diumumkan, keputusan akhir tetap berada di tangan DPP PDIP. Tradisi partai berlambang banteng moncong putih itu kerap mempertimbangkan keseimbangan politik antara loyalitas, kapasitas, dan kedekatan dengan pusat.

Yang jelas, dinamika di internal PDIP Kuningan kali ini menghadirkan drama lama dan baru sekaligus antara kembalinya figur senior, bertahannya tokoh petahana, serta munculnya generasi politikus muda. (ali)

Related posts

Open Bidding Sekda Kuningan, PCNU: Langkah Strategis Pj Bupati

Cikal

Wahyu: ASN Kuningan Harus Rela TPP Dipotong 20%

Alvaro

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Kuningan: Refleksi, Apresiasi, dan Komitmen untuk Masyarakat

Cikal

Leave a Comment