“Desa adalah ujung tombak pelayanan. Di tengah keterbatasan, kita tetap harus bersinergi dari level kabupaten hingga desa,” kata Dian.
Ia juga menekankan pentingnya digitalisasi pajak melalui sistem berbasis aplikasi agar pendaftaran, pendataan, dan pembayaran PBB bisa dilakukan secara online. Menurutnya, pengelolaan pajak yang transparan dan akuntabel adalah kunci membangun kepercayaan publik.
Dalam sambutannya, Bupati juga menyelipkan filosofi Sunda sebagai pesan moral:
“Ngawujudkeun masyarakat anu rea ketan rea keton, bro dijuru bru dipanto, ngalayah ditengah imah…”
Maknanya, ia mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk bertani dan beternak demi ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi warga.
Dian juga meminta Bappenda melakukan pemutakhiran basis data objek PBB guna menghindari ketimpangan dan meningkatkan potensi penerimaan daerah. (ali)
Daftar 25 Desa Penerima Motor Operasional:
Desa Bunigeulis, Lebaksiuh, Citiusari, Sadamantra, Padarama, Ciomas, Kaduagung, Windusari, Mekarjaya, Andamui, Sakerta Barat, Garajati, Kadurama, Mekarsari, Citapen, Karanganyar, Garahaji, Cikeleng, Kalapagunung, Panyosogan, Cimaranten, Sukamaju, Kertayasa, Ragawacana, dan Sidangagung.