KUNINGAN — Sebanyak 1.204 mahasiswa dari Universitas Kuningan (Uniku) dan Poltekkes KMC resmi dilepas Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, Jumat pagi, 18 Juli 2025. Ribuan mahasiswa tersebut akan menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lima kabupaten, yakni Kuningan, Cirebon, Majalengka, Ciamis (Jawa Barat), dan Brebes (Jawa Tengah).
Pelepasan dilakukan di Lapangan Rektorat Uniku dan dihadiri Wakil Bupati Kuningan, Rektor Uniku, serta Ketua Yayasan Pendidikan Sang Adipati Kuningan (YPSAK). Mahasiswa tampak antusias menyambut program pengabdian yang berlangsung hingga 14 Agustus mendatang.
“Mahasiswa harus jadi katalisator perubahan di desa,” kata Dian Rachmat Yanuar dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa KKN bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi ladang pengabdian nyata untuk menghadirkan solusi di tengah masyarakat.
Bupati menyebut, tantangan daerah seperti kemiskinan ekstrem, pengangguran, dan stunting masih perlu perhatian serius. Ia berharap mahasiswa mampu menyusun program yang realistis dan berdampak langsung.
“KKN ini kawah candradimuka. Jangan hanya bawa proposal, tapi bawa semangat perubahan. Gunakan momen ini untuk belajar dan membangun,” ujarnya.
Ketua Panitia KKN 2025, Yayan Suryana, menyampaikan bahwa total ada 60 kelompok mahasiswa yang akan tersebar ke desa-desa sasaran. Tema KKN tahun ini mengusung semangat Sinergi Desa Tangguh dan Universitas Unggul untuk Mewujudkan Masyarakat Cerdas, Ekonomi Kerakyatan, dan Lingkungan Lestari Menuju Indonesia Emas.
Fokus utama program adalah pengelolaan sampah dan pemberdayaan UMKM. Mahasiswa juga membawa program tambahan seperti literasi digital, pendidikan hukum, mitigasi bencana, dan kesehatan.
Rektor Uniku, Dikdik Harjadi, mengingatkan bahwa KKN adalah implementasi konsep Kampus Berdampak yang digaungkan Kemendikbud Ristek.
“Mahasiswa jangan merasa paling hebat. Kalian bukan dewa yang datang menyelesaikan semua masalah. Tapi bisa jadi jembatan, membuka jalan perubahan,” kata Dikdik.
Hal senada disampaikan Ketua YPSAK, Uri Syam. Ia menekankan pentingnya adaptasi dan komunikasi selama tinggal di desa.
“KKN bukan untuk membuat masalah, tapi hadir dan ikut menyelesaikan masalah. Sekecil apa pun kontribusinya, itu bagian dari pembangunan,” ucapnya.
Sebagai penutup, KKN 2025 dijadwalkan menggelar KKN Expo pada 19 Agustus mendatang, sebagai ajang unjuk hasil dan kolaborasi mahasiswa dengan warga desa. (ali)
