KUNINGAN – Gerak cepat Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., kembali terlihat saat menyambangi rumah warga di Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Rabu (1/10/2025). Kali ini, perhatian Bupati tertuju pada Fazril Fatrurrohman, bocah berusia 10 tahun 9 bulan yang tengah berjuang melawan penyakit tumor pembuluh darah (hemangioma) di area kelamin.
Fazril, putra pasangan Siti Patimah dan Zaenal Arifin, telah menjalani perjuangan panjang melawan penyakitnya sejak masih bayi. Kondisi itu membuat keluarga kecil ini harus menanggung beban besar, baik secara psikologis maupun finansial.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Dian tidak datang sendirian. Ia didampingi oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, perwakilan Dinas Kesehatan, Camat Kadugede, serta Kepala UPTD Puskesmas setempat. Kehadiran rombongan pemerintah daerah itu bukan hanya untuk melihat langsung kondisi Fazril, tetapi juga memberikan sejumlah bantuan.
Bantuan yang disalurkan berupa biaya pengobatan, ongkos transportasi tambahan menuju rumah sakit, bantuan material atap rumah yang kondisinya perlu diperbaiki, serta pemberdayaan ekonomi keluarga melalui 20 ekor ayam. “Kami turut prihatin atas apa yang dialami adinda Fazril. Semoga segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT,” kata Bupati Dian.
Catatan medis dari UPTD Puskesmas setempat mengungkapkan bahwa Fazril lahir normal pada 22 Desember 2014 tanpa kelainan. Namun, saat berusia dua bulan muncul pembesaran di daerah skrotum. Ia kemudian dirujuk ke RS Cigugur dan didiagnosis suspek hemangioma. Dokter kala itu menyarankan operasi dilakukan setelah usia mencukupi.
Pada tahun 2022, perjuangan panjang itu dimulai. Fazril menjalani operasi di RS Santosa Bandung. Dalam satu tahun terakhir, ia sudah melewati empat kali operasi besar, semuanya berjalan tanpa komplikasi. Pascaoperasi, perawatan dilakukan rutin oleh bidan desa, termasuk memantau kondisi luka hingga pemulihan.
Meski begitu, perjuangan belum usai. Berdasarkan keterangan medis, Fazril diperkirakan masih membutuhkan sekitar 10 kali operasi lanjutan hingga kondisinya benar-benar pulih. Di sinilah tantangan keluarga semakin berat.
Meski terdaftar sebagai peserta BPJS, keluarga Zaenal Arifin tetap harus memikul beban biaya besar. Transportasi bolak-balik ke Bandung, kebutuhan selama perawatan, hingga biaya tambahan lain kerap membuat keluarga ini kewalahan.
Selama ini, mereka bertahan dengan bantuan pemerintah desa, sumbangan masyarakat, serta dukungan yayasan. Namun, jelas sekali kebutuhan untuk pengobatan jangka panjang masih jauh dari cukup.
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati. Bantuan ini sangat berarti bagi kami untuk terus berjuang demi kesembuhan anak kami,” ujar Zaenal dengan mata berkaca-kaca.
Kehadiran Bupati Dian di Margabakti bukan hanya soal bantuan materi. Lebih dari itu, kunjungan ini membawa semangat baru bagi keluarga kecil tersebut. Doa dan dukungan moral yang disampaikan di hadapan warga menjadi pengingat bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.
Di balik senyum tipis Fazril yang masih ringkih, tersimpan harapan besar bahwa suatu hari kelak ia bisa pulih, bersekolah, dan bermain seperti anak-anak seusianya. Dan di balik itu, terselip pula janji pemerintah daerah untuk tidak tinggal diam.
Revitalisasi ekonomi keluarga melalui bantuan ternak ayam, perbaikan rumah, serta pendampingan kesehatan menjadi langkah kecil yang diharapkan membawa perubahan nyata. Bagi Fazril, setiap operasi yang dijalani adalah bagian dari jalan panjang menuju kesembuhan. Sedangkan bagi masyarakat, kisah ini menjadi pengingat bahwa solidaritas dan kepedulian adalah kekuatan utama dalam menghadapi cobaan. (ali)