Cikalpedia
”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s
Ceng Pandi

PUI dan FKUB Gagas Kemah Kebangsaan dan Jumat Keliling

Ketua FKUB Kuningan, Dr. Fenny Rahman (kiri) menyerahkan cendramata ke Ketua PUI Kuningan, Dr. Toto Toharudin

KUNINGAN – Kunjungan ke sejumlah Ormas Islam dan kampus terus dilakukan Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Kuningan. Terbaru, FKUB bersilaturahmi dengan keluarga besar Persatuan Umat Islam (PUI) Kuningan.

Pertemuan yang digelar di kediaman Ketua PUI Kuningan, Dr. Toto Toharudin itu berlangsung dinamis. Dialog terbuka terjalin mengenai perbedaan pandangan umat beragama. Salah satu hasilnya, PUI dan FKUB sepakat untuk membangun silaturahmi akbar yang dikemas dalam bentuk kemah kebangsaan dan Jumat keliling.

Ketua PUI Kuningan, Dr. Toto Toharudin menerangkan, kemah kebangsaan diusulkan untuk membangun silaturahmi dan kebersamaan antar dan intra umat beragama di Kuningan. Menurutnya, prasangka antar dan intra umat beragama seringkali tumbuh akibat minimnya silaturahmi, kerjasama, dan komunikasi.

“Alhamdulillah silaturahmi FKUB dan kami terjalin. Kami sangat terbuka dan siap mendukung FKUB dalam membangun toleransi di Kuningan. Dua program yang kami usulkan ada kemah bersama dan menghidupkan kembali Jumat keliling,” tuturnya, Sabtu (8/11/2025)

Khusus mengenai Jumat keliling, Toto menerangkan, sudah pernah berjalan di antara Ormas Islam yang ada di Kuningan. Hanya saja seiring perjalanannya terjadi hambatan dan terhenti sehingga perlu diprogramkan kembali.

Bagi sosok yang kini menjabat Kadinsos tersebut, Jumat keliling merupakan program strategis dalam menjalin silaturahmi dan komunikasi antar ormas Islam di Kuningan. Kegiatan itu juga dinilai cukup efektif dan efisien dalam membangun silaturahmi dan dialog intra umat beragama.

“Kami usulkan Jumling supaya kembali digelar dan dikomandoi FKUB. Dulu sempat berjalan tapi sekarang terhenti,” tuturnya.

Hadir pada kesempatan itu pengurus FKUB yang di dalamnya terdiri dari berbagai agama di Kuningan. Selain membahas hubungan intra agama Islam, pada kesempatan itu juga dibahas kondisi umat agama lain yakni Hindu dan Konghucu di Kuningan.

Baca Juga :  Batalkan Open Bidding, Bupati Kuningan Disebut Buang Uang Rakyat Hampir 500 Juta

Perwakikan Hindu menyatakan kondisi hubungan umat beragama di Kuningan sudah cukup baik dan pihaknya merasa aman melaksanakan aktivitas kehidupan seperti pada umumnya. Hanya saja untuk persoalan ibadah, umat Hindu masih nginduk ke Cirebon karena di Kuningan belum ada tempat khusus.

Hal yang sama juga disampaikan perwakilan Konghucu. Di Kuningan, umat Konghucu juga merasakan hidup damai dan tentram. Seperti halnya Hindu, Konghucu juga mengaku belum memiliki sarana ibadah. Adapun Klenteng yang selama ini digunakan sebagai alternatif saja.

Related posts

Pernahkah Kita Merawat Mimpi Anak-Anak?

Ceng Pandi

Antara PIP dan Pendidikan; Intervensi Pemerintah untuk Kualitas Diri dan Kesejahteraan

Ceng Pandi

Benarkan Teror Bom Molotov: Zul: Dua Buah di Depan Gedung

Ceng Pandi

Leave a Comment