GARUT – Di tengah naik-turunnya dinamika harga pangan jelang libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali mencatatkan prestasi gemilang. Daerah di kaki Gunung Ciremai ini untuk keempat kalinya secara beruntun meraih Pinunjul Award, sebuah penghargaan bergengsi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jabar. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas kinerja terbaik pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, pada gelaran Pasamoan Agung (High Level Meeting) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Jawa Barat. Acara ini diselenggarakan di Hotel Santika Premiere Garut, Kabupaten Garut, dengan fokus tema sinergi digitalisasi, stabilitas harga, dan pengelolaan mobilitas menghadapi momentum hari besar keagamaan.
Dalam sambutannya, Bupati Dian Rachmat Yanuar menyatakan rasa bangganya. Baginya, Pinunjul Award bukan sekadar piagam dan seremonial belaka, melainkan hasil dari kerja panjang di baliknya. Ini mencakup koordinasi antardinas, inovasi sektor pangan, hingga rutinitas monitoring harga yang krusial.
“Penghargaan ini bukan semata simbol, tetapi bukti nyata bahwa Kabupaten Kuningan mampu menjaga stabilitas harga dan memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Empat kali berturut-turut adalah bukti konsistensi dan komitmen kami untuk terus bekerja lebih baik,” ujar Dian.
Kinerja TPID Kuningan dinilai berhasil menggarap strategi hulu-hilir secara komprehensif. Di sektor produksi (hulu), pemda gencar menyalurkan benih unggul, memberikan subsidi pupuk, mendorong penggunaan pupuk organik, hingga memaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan rumah tangga. Program-program ini dijaga agar menghasilkan produksi yang stabil di tingkat petani.
