Cikalpedia
Kuningan

HKTI dan UPTD Pertanian Kuningan Bangun Kemitraan Strategis: Dorong Pertanian Maju dan Petani Sejahtera

KUNINGAN — Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Kuningan menunjukkan langkah nyata dalam mewujudkan visi memajukan sektor pertanian. Bertempat di Geus House The Icon, Cisantana, jajaran pengurus DPC HKTI Kuningan dan kepala UPTD Pertanian se-Kuningan duduk bersama membahas arah kemitraan strategis untuk memperkuat pembangunan pertanian di daerah.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam menyatukan langkah antara organisasi petani dan unsur pemerintah daerah, khususnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melalui UPTD-UPTD yang tersebar di 16 kecamatan.

“Anggota HKTI dan petugas UPTD pasti akan sering bertemu di lapangan. Maka dari itu, sinergi ini penting agar program-program pertanian bisa lebih ringan dijalankan dan terasa manfaatnya bagi masyarakat,” ujar Hanyen Tenggono, Ketua DPC HKTI Kuningan.


Sinergi Lapangan: Petani, Penyuluh dan Pemerintah Jadi Satu Barisan

Hanyen mengajak para penyuluh pertanian untuk tidak hanya menjadi mitra formal, tetapi juga rekan kerja nyata dalam mendampingi petani. Ia menekankan bahwa HKTI siap menjadi mitra kerja UPTD Pertanian, terutama dalam memberikan edukasi, pendampingan, dan solusi untuk tantangan yang dihadapi para petani di Kuningan.

“Intinya fungsi dan kerja kita sama: membimbing petani agar maju dan sejahtera. HKTI hadir untuk memperkuat peran penyuluh di lapangan,” kata Hanyen.


Dinas Pertanian Buka Ruang Kolaborasi

Sementara itu, perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Rohendi, menyambut baik langkah kolaboratif ini. Menurutnya, keberadaan 16 UPTD yang tersebar di seluruh kecamatan akan semakin kuat jika bermitra dengan HKTI.

“UPTD dan HKTI memang punya irisan tujuan. Kami melihat banyak program HKTI yang bisa dikolaborasikan, seperti upaya menghidupkan lahan kurang produktif dan pengembangan pupuk organik,” jelas Rohendi.

Ia menilai persoalan seperti kelangkaan dan mahalnya pupuk menjadi tantangan berat di lapangan. Maka dari itu, kehadiran HKTI yang menawarkan alternatif pupuk organik dinilai sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan bersama.

Baca Juga :  CFD Kuningan Libur Selama Ramadan, Ini Alasannya

Satu Suara untuk Masa Depan Pertanian Kuningan

Pertemuan ini ditutup dengan semangat kolaboratif yang tinggi. Kedua belah pihak sepakat untuk merumuskan program sinergi jangka pendek dan jangka panjang demi menjawab kebutuhan riil petani, mulai dari pengolahan lahan, teknologi pertanian, distribusi pupuk, hingga pemasaran hasil panen.

“Kita tak bisa bekerja sendiri. HKTI bukan kompetitor, tapi mitra yang bisa bergerak cepat bersama UPTD dalam menjawab masalah pertanian dari hulu ke hilir,” tegas Rohendi.

Dengan semangat kolaborasi ini, sektor pertanian Kuningan ke depan diharapkan bukan hanya menjadi andalan ekonomi lokal, tetapi juga menjadi model kemitraan produktif antara masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan petani yang maju, mandiri, dan modern.

Related posts

Jurus Baru Pemda Kuningan, Serbu 5 Desa Termiskin

Cikal

Tidak Hanya Lampu, PJU Provinsi Dihiasi Batik dan Kujang

Ceng Pandi

Sri Laelasari Kunjungi Narapidana Perempuan: Bekali Harapan, Gagas Pelatihan Keterampilan

Cikal

Leave a Comment